Geografi

Pertanyaan

6 faktor yang mempengaruhi guna memperoleh wilayah menurut Weber

1 Jawaban

  • Menurut Weber, ada tiga faktor yang mempengaruhi lokasi industri, yaitu :
    a. Biaya transportasi merupakan faktor regional yang bersifat umum
    b. Upah tenaga kerja
    c. Dampak aglomerasi dan deaglomerasi bersifat lokal dan khusus.
    Weber berbasis kepada beberapa asumsi utama, antara lain:
    1) Lokasi bahan baku ada di tempat tertentu saja (Given),
    2) Situasi dan ukuran tempat konsumsi adalah tertentu juga, sehingga terdapat suatu persaingan sempurna,
    3) Ada beberapa tempat pekerja yang bersifat tak mudah bergerak (Immobile).
    Selain itu, Weber juga mengelompokkan industri menjadi dua, yaitu:
    1. Industri yang berjenis weight losing (industri yang hasil produksinya memiliki berat yang lebih ringan daripada bahan bakunya, misalnya industri kertas). Industri ini memiliki indeks material < / > 1). Dengan indeks material > 1, maka biaya transportasi bahan baku menuju pabrik akan lebih mahal apabila dibandingkan dengan biaya transportasi produk jadi menuju pasaran (market). Oleh karena itu, lokasi pabrik seharusnya diletakkan di dekat sumber bahan baku (resources oriented).
    2. Industri yang berjenis weight gaining, lokasi industri ini lebih baik diletakkan di dekat pasar. Penggunaan kedua prinsip untuk menentukan lokasi industri di atas akan mengalami kesulitan apabila berat benda yang masuk ke dalam perhitungan tidak jauh berbeda.
    Pada intinya, lokasi akan optimal apabila pabrik berada di sentral, karena biaya transportasi dari manapun akan rendah. Biaya tersebut berkaitan dengan dua hal, yaitu transportasi bahan mentah yang didatangkan dari luar serta transportasi hasil produksi yang menuju ke pasaran.
    Weber juga menjelaskan mengenai adanya gelaja aglomerasi industri. Gejala aglomerasi merupakan pemusatan produksi di lokasi tertentu. Pemusatan produksi ini dapat terjadi dalam satu perusahaan atau dalam berbagai perusahaan yang mengusahakan berbagai produk. Aglomerasi adalah pengelompokkan beberapa perusahaan dalam suatu daerah atau wilayah sehingga membentuk daerah khusus industri. Aglomerasi primer di mana perusahaan yang baru muncul tidak ada hubungannya dengan perusahaan lama, dan aglomerasi sekunder jika perusahaan yang baru beroperasi adalah perusahaan yang memiliki tujuan untuk memberi pelayanan pada perusahaan yang lama. Sedangkan Deglomerasi adalah suatu kecenderungan perusahaan untuk memilih lokasi usaha yang terpisah dari kelompok lokasi perusahaan lain.
    Lokasi optimal dapat dicapai biasanya dengan kecenderungan memilih lokasi yang memberikan biaya terkecil (least-cost theory), dimana biaya terkecil dapat dicapai dengan cara mekanisme perhitungan rasio hasil-bahan / indeks bahan atau yang sering disebut dengan material index ( MI ). Indeks bahan baku bersifat ubiquitous yang artinya ada di mana-mana.
    MI = berat bahan baku lokal/berat produk
    Dimana nilai MI > 1, berarti berat bahan mentah > dari berat produk, lokasi berorientasi bahan mentah, MI < 1, berat bahan mentah < dari berat produk, berarti lokasi akan berorientasi ke pasar akhir, MI = 1, berarti berat bahan mentah = berat produk, lokasi dapat dimana-mana. Weber mengembangkan konsep tiga arah yang dikenal dengan teori segitiga lokasi (locational triangle), dirumuskan secara matematis dengan sebuah persamaan:
    T(k) = q [ ( ) + (( ) + m ]
    Ket:
    T(k) = biaya angkut minimum , M = sumber bahan baku
    C = pasar atau K = lokasi optimal
    q = output (hasil produksi) , k = jarak dari sumber bahan baku dan pasar
    a = koefisien input , n = biaya angkut bahan baku
    m = biaya angkut hasil produksi
    Berdasarkan pertimbangan segitiga lokasi di atas, dihasilkan tempat dengan biaya transportasi minimal (minimum transportation cost) dengan titik-titik penghubung satu sama lain, yang kemudian akan diperoleh sebuah kurva tertutup (closed curve) merupakan lingkaran yang dinamakan isodapan (isodapane).

    maaf ya cuman bisa jawab 3 faktor
    semoga benar ya

Pertanyaan Lainnya